:“Sial!”dudung membentak dengan keras
:“ada apa dung?timnas kalah lagi?”dengan cekatan mamat menanyakan penyebab dudung emosi
:”bukan hanya sekedar timnas yang kalah!”
:”lalu?”tanya mamat heran
:”bangsa ini juga sudah kalah mat!”
:”tenang!jelaskan semuanya dung saya kurang mengerti.”
:”huh!seperti kau lah dung sikap asli orang indo sekarang,tidak mengetahui bahwa bangsanya telah kalah!
:”ya,tapi tolong jelaskan kepada saya apa yang membuat bangsa ini kalah juga dung?”
:”baiklah mat,kamu ingat kemarin terjadi gempa di ACEH?”
:”ia aku ingat kenapa memangnya dung?”
:”di mana waktu presiden kita??”
:”hmm,seingatku nonton bola di stadion Gelora Bung Karno(GBK)”
:”nah!itu dia yang jadi permasalahan dung,seharusnya sebagai pemimpin negara beliau berada di daerah bencana memberi dukungan buat para korban bukan berada di GBK memberi support buat timnas.”
:”tenang dung!kan masih ada positifnya.”
:”kamu ini mat hal positif apa lagi yang bisa kita ambil?”
:”menurutku apabila timnas di dukung oleh presiden mungkin akan menambah mental mereka yang akan mempengaruhi permainan timnas.”
Dudung menghela nafas.
:“apa menurut kamu lebih penting sepak bola daripada bencana mat?bayangkan kalau itu terjadi pada diri kamu.”
Sejenak mamat berpikir.
:”betul juga yang kamu katakan dung!aku setuju!”
:”apa kata ku mat mereka lebih mementingkan penampilan di mata dunia daripada di mata masyarakatnya.”
kemudian mamat menyuguhkan teh kepada dudung.
:”minumlah biar emosi kamu menurun.”
:”emosi ku tidak akan mereda hanya karena secangkir teh mat!”
mamat hanya tersenyum tipis.
:“ada apa dung?timnas kalah lagi?”dengan cekatan mamat menanyakan penyebab dudung emosi
:”bukan hanya sekedar timnas yang kalah!”
:”lalu?”tanya mamat heran
:”bangsa ini juga sudah kalah mat!”
:”tenang!jelaskan semuanya dung saya kurang mengerti.”
:”huh!seperti kau lah dung sikap asli orang indo sekarang,tidak mengetahui bahwa bangsanya telah kalah!
:”ya,tapi tolong jelaskan kepada saya apa yang membuat bangsa ini kalah juga dung?”
:”baiklah mat,kamu ingat kemarin terjadi gempa di ACEH?”
:”ia aku ingat kenapa memangnya dung?”
:”di mana waktu presiden kita??”
:”hmm,seingatku nonton bola di stadion Gelora Bung Karno(GBK)”
:”nah!itu dia yang jadi permasalahan dung,seharusnya sebagai pemimpin negara beliau berada di daerah bencana memberi dukungan buat para korban bukan berada di GBK memberi support buat timnas.”
:”tenang dung!kan masih ada positifnya.”
:”kamu ini mat hal positif apa lagi yang bisa kita ambil?”
:”menurutku apabila timnas di dukung oleh presiden mungkin akan menambah mental mereka yang akan mempengaruhi permainan timnas.”
Dudung menghela nafas.
:“apa menurut kamu lebih penting sepak bola daripada bencana mat?bayangkan kalau itu terjadi pada diri kamu.”
Sejenak mamat berpikir.
:”betul juga yang kamu katakan dung!aku setuju!”
:”apa kata ku mat mereka lebih mementingkan penampilan di mata dunia daripada di mata masyarakatnya.”
kemudian mamat menyuguhkan teh kepada dudung.
:”minumlah biar emosi kamu menurun.”
:”emosi ku tidak akan mereda hanya karena secangkir teh mat!”
mamat hanya tersenyum tipis.